boba

Perbedaan Bubble, Pearl, dan Boba yang Nggak Banyak Orang Tahu

Perbedaan Bubble, Pearl, dan Boba yang Nggak Banyak Orang Tahu

Racikan teh kekinian tengah populer di masyarakat Indonesia. Biasanya minuman ini disajikan bersama dengan pemanis tertentu, mulai dari susu kental manis, madu, gula merah, dan lain sebagainya.
Ciri khas lainnya pada minuman teh kekinian ini adalah kehadiran beragam jenis isian, yang umumnya berbentuk kecil-kecil dan bertekstur kenyal. Ada tiga varian filling yang umum digunakan, yakni bubble, pearl, dan boba.
Tapi khusus bubble, penamaannya berasal dari hasil kocokan teh susu dan es yang memicu gumpalan berongga. Penciptanya, para penjual minuman di Taiwan menyebutnya sebagai 泡沫 (dibaca: paoˋmoˋ), yang kurang lebih bermakna ‘bubble’ dalam bahasa Inggris dikutip dari sirupbregas.com
Adapun ‘boba‘ adalah sebutan paling populer dari minuman terkait, yang penamaannya terinspirasi oleh aktris klasik Hong Kong, Amy Yip. Figur sang bintang yang seksi dianggap sama menggodanya dengan bola-bola tapioka yang kenyal dan berwarna hitam mengkilap.
Saat racikan teh susu ini dibawa ke Amerika, tempat di mana imigran China paling banyak bermukim, nama “boba” lebih mudah dingat oleh konsumen setempat dibandingkan ‘bubble tea’. Selain itu, pelafalannya juga terdengar lebih ‘legit’ di telinga.
Menariknya lagi, kini boba juga ada yang terbuat dari rumput laut dan alga, di mana menghasilkan tekstur yang lebih lembut. Kalorinya lebih sedikit, dan sebaliknya kaya akan serat yang baik bagi pencernaan.
Nah, sekarang kamu tidak bingung lagi kan tentang perbedaan di antara ketiga filling tersebut.

Brand Indonesia Yang Memakai Boba

1. Glek

Seiring berjalannya waktu, kecenderungan usaha kuliner khususnya minuman sudah bergeser dari pusat perbelanjaan ke ruko-ruko sisi jalan. 

Kita bisa melihat brand-brand besar keluar dari pusat perbelanjaan dan memilih untuk mandiri di ruko sisi jalan. 

Oleh karena itu Glek hadir untuk senantiasa mengikuti perkembangan zaman yang semakin cepat berubah. Glek mencoba fokus pada masyarakat kelas sosial menengah. Glek berusaha menghadirkan produk minuman dengan rasa terbaik dan authentic namun dengan harga terjangkau.
Impian dari sang pemilik glek yakni, Mas Aresdi Mahdi.

Bahwasanya glek dalam 3 tahun kedepan bisa menjadi brand kedai pertama Indonesia milik anak bangsa.

2. Chatime

Chatime adalah minuman asal Taiwan yang saat ini telah memiliki lebih kurang 600 gerai di 15 negara. Chatime menawarkan minuman segar dari variasi teh, kopi dan jus buah.

Uniknya, Chatime menawarkan berbagai jenis teh mulai dari dasar tehnya sendiri yaitu oolong tea, black tea, green tea, roasted tea, brown rice, sencha, hingga genmaicha.

Walaupun mengambil konsep tea cafe, Chatime juga menyediakan menu kopi dan smoothies seperti americano, house blended coffee, latte, cappucino, dan mochacino.

3. Haus

HAUS! adalah gerai minuman yang menyediakan segala jenis minuman kekinian yang sedang hits dengan harga yang affordable, cocok untuk kamu pelajar dan mahasiswa yang pengen hemat.

Dari mulai thai tea, green tea, taro, ovomaltine, cheese tea dan lain-lain, semua di bandrol dengan harga murah, mulai dari 5 ribu sampai 15 ribu saja.

Saat ini baru mempunyai 80 cabang yang tersebar di daerah Jabodetabek dan Bandung, dengan antusiasme masyarakat terhadap minuman HAUS! ini, dengan jumlah pengunjung harian per outlet adalah 500 orang.

4. Teguk

TEGUK hadir di tengah masyarakat sebagai gerai minuman yang menfokuskan menjual berbagai aneka minuman kekinian termasuk Kopi.

TEGUK menyajikan bahan baku pilihan dan berkualitas. Dimana hal ini menjadi Pendobrak Revolusi minuman kekinian yang lahir dari negeri sendiri untuk semua kalangan Masyarakat.